Selasa, 21 Oktober 2014

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai sekarang bijak-bijaklah menggunakan gadget. Pemakaian gadget yang terlalu lama dapat menyebabkan mata cepat lelah. Kondisi ini bisa memicu terjadinya lattice degenerasi atau dalam bahasa awamnya "bolong-bolong" pada retina, yang bila dibiarkan dapat menyebakan retina terlepas bahkan kebutaan.

Dijelaskan dr. Ikhsan Revino, SpM dari Klinik Mata SMEC, rasa lelah sangat memengaruhi kualitas retina mata. Bila mata sering dipaksa bekerja, maka semakin besar potensi kerusakan retina.

Indikatornya adalah adanya bintik-bintik atau seperti lalat berterbangan di penglihatan. Serabut-serabut merah pada mata juga bisa menjadi tandanya.

"Bila dicek secara medis, akan terlihat di dalam retina mata semacam bolong-bolong. Itulah lattice yang bila dibiarkan akan menyebabkan kebutaan," jelasnya, Kamis (16/10/2014).

Umumnya terjadi karena penurunan fungsi tubuh seiring proses penuaan (degenerasi). Namun lattice degenerasi bisa datang lebih cepat datang karena pengaruh gaya hidup, salah satunya penggunaan gadget, seperti ponsel pintar, tablet, komputer, dan laptop. Di samping itu, riwayat trauma benturan juga dapat memicu kondisi ini.

Lantas bagaimana penggunaan gadget yang tepat agar mata terhindar dari rasa lelah sehingga retina mata tetap terlindungi?

"Pakai gadget jangan terlalu lama. Gunakan pola 20-20-20 yang artinya setelah menggunakan gadget setelah 20 menit, istirahatkan mata selama 20 detik dengan menatap objek yang letaknya sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter," katanya.

Lalu, atur pula pencahayaan alat, jangan terlalu terang dan jangan terlalu gelap. Jaga jarak pandang, sebaiknya berjarak 30-50 sentimeter.

Kesehatan mata juga bergantung pada kualitas tidur dan pola makan. Istirahat yang cukup dan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, serta antioksidan.

Orang tua yang memiliki buah hati yang sering beraktivitas dengan gadget disarankan untuk menyeimbangkannya dengan kegiatan di luar ruangan.

"Karena riset di Singapura pada 2008 mengungkap anak yang sering beraktivitas di luar ruangan ternyata kecil kemungkinan matanya mengalami minus. Ini ada hubungannya dengan paparan sinar matahari," ujarnya.

Jangan lupa pula untuk rutin mengecek mata. Orang dewasa dengan mata normal dianjurkan setahun sekali. Sementara pengguna kacamata harusnya enam bulan sekali. Adapun mata anak sebaiknya sudah mulai diperiksa pada masa 6 bulan pertamanya sesuai anjuran WHO.


0 komentar:

Posting Komentar